Pengalaman dengan orang yang di kagumi
Orang yang dikagumi ya? Aku ingat ingat dulu apa
pernah aku kagum ke orang, pasalnya kalau dalam konteks kagum aku seperti tidak
pernah tapi aku coba ingat sepanjang menulis ini. Kalau suka sih pernah
beberapa kali, ke anak cowok ya tapi itu sepertinya saat aku kelas 9 Sekolah
Menengah Pertama, dia teman sekelasku dan pernah duduk sebangku beberapa bulan
denganku. Meski kita sering di cie cie in aku tidak pernah merasa bawa perasaan
atau istilah sekarang baper ke dia, setelah pisah bangku aku baru merasakan
kagum, rasa suka pasti di awali dengan rasa kagum. Kalau sudah kagum pasti kita
memperhatikan sifat dia, keunggulan dia, kekurangan dia dan segala tentang dia
kemudian muncul rasa suka. Untuk kagum sendiri aku palingan kagum sama sosok
cowok pinter publik speaking dan ber-otak encer alias pintar tapi yang tidak
pintar pintar amat hingga membuatnya suka ambisius. Tentu selain itu aku suka
seseorang yang rajin agamanya. Sebenarnya aku tidak tahu dalam konteks apa yang
di maksud Orang yang di kagumi ini, karena aku tidak pernah ngefans kepada
artis atau publik figure lainnya. Jadi aku akan bahas tentang dalam konteks
percintaan atau tentang rasa ke lawan jenis, tapi rasanya saat ini aku ngefans
sama Jefri Nikol karena dalam lingkup pertemananku mereka semua mengagumi Jefri
Nikol. Kalau artis perempuan aku tidak pernah merasa waww aku kagum banget ini
sama ini orang, paling setelah aku lihat konten konten di Tiktok yang banyak
isinya mereka nge-fans pada Maudy Ayunda aku jadi berpikir aku ingin seperti
dia. Aku ingin sepertinya yang sudah cantik, jago publik speaking, ber-akhlak
baik serta pintar sehingga dapat berkuliah di luar negeri, aku juga ingin
berkuliah di luar negeri meski kemampuan berbahasa inggrisku pas pasan aku
tetap suka ber-halu dapat berkuliah di luar negeri.
Kalau kagum pada orang di sekitarku aku tentu kagum
pada kedua orangtuaku. Mamaku, selain pergi bekerja beliau juga masih suka
bebersih rumah meski aku juga ikut membantu tapi tidak pernah membebankanku dan
kembarannku semua pekerjaan rumah. Aku ingin jika berumah tangga nanti aku
ingin seperti beliau dan mencontoh apa yang beliau ajarkan padaku juga akan aku
ajarkan pada anakku nantinya, saat aku menulis blog ini saja beliau memaksaku
untuk makan terlebih dahulu tapi aku tidak mau karena harus mengejar deadline,
alhasil beliau menyuapiku dengan aku yang masih fokus ke arah laptop, terkesan
manja tapi aku tidak peduli. Yang ku
kagumi selanjutnya adalah papaku, beliau yang kerja banting tulas melawan kerasnya
dunia demi menghidupi 2 anak beserta istrinya serta menanggung hidup keluarga
yang lain beliau tetap tidak pernah mengeluh dan masih bisa bercanda saat sore
hari pulang dari kerja. Sosoknya yang humoris membuatku tidak sungkan untuk
suka curhat dan membuatku nyaman seperti bercerita seperti teman meski aku
tiidak pernah percaya bercerita tentang apa yang aku pikirkan karena takut di
khianati, tapi tentu beliau orang dengan kepribadian baik tidak akan
menjelekkan orang lain apalagi itu anaknya sendiri. Aku dan beliau selalu
sepemikiran sehingga gampang untukku bertukar pemikiran dan meminta saran
darinya. Melihat kekompakan dan keharmonisan kedua orangtuaku menjadikan
meereka Role mode ku dalam berumah tangga nanti. Inilah ceritaku tentang orang
yang kukagumi, bukan pengalaman karena akan ada banyak cerita yang tidak bisa
ku ceritakan tentang orangtuaku. Sekian dan Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar