Gabut 88. Dunia Perbawangan

 

Catatan Harian si Dina. Tadi sore aku iseng mau masak nasi goreng. Bumbu ngeracik sendiri, random. Berhubung nasi juga mau habis jadi aku masak semuanya. Karena aku pecinta bawang bawangan jadi aku kasih bawah merah dan bawang putih banyak. Kebetulan juga tidak punya persediaan bawang bombay. Biar makin sedep aku tambahin bawang merahnya. Saat mau ambil bawang diluar aku di tanyai sama anak basecamp, bawang nya buat apa?. Aku jawab saja buat nasi goreng. Kata mereka aku salah ambil bawangnya. Hah bagaimana?. Selama ini aku suka ambil daun bawang yang ini, daunnya besar besar.

Jadi mamaku itu menanam Seledri, Bawang Daun, Bawang Prei dan kawan kawannya di pagar rumah. Ditata berjejer, hijau hijau segar sekali. Rumah cat hijau tapi banyak tanamannya, makin sumpek tuh. Aku menyakini bahwa daun bawang yang biasa aku masak itu Bawang Prei namanya. Yang suka ada di jajanan lumpia. Aku ini memang tolol, perempuan tapi tidak bisa membedakan bumbu dapur. Aku suka daun bawang ini karena rasanya tidak segetir daun bawang yang disampingnya. Daun bawang yang ini besar besar sehingga aku puas melihatnya, beda dengan daun bawang disampingnya yang daunnya kecil dan rasanya getir.

Ternyata yang selama ini aku masak adalah Bawang Daun. Aku kira Bawang Prei. Kirain sama saja dengan daun bawang disampingnya. Aku kira mama menanam Bawang Prei semua. Aku kira yang disamping itu kecil daunnya karena tumbuhnya berdempetan. Karena kata Mei Mei temennya Upin Ipin, kalau hidup berdempetan itu membuat susah tumbuh tinggi. Ituloh yang di episode Upin Ipin tersiram pupuk dari kotoran ayam.

Aku tercengang, selama ini aku tidak tahu bedanya bawang. Kata anak basecamp, kalau Bawang Daun itu batangnya putih, sedangkan Bawang Prei itu batangnya kemerahan. Aku yang perempuan dikasih tahu ilmu dapur sama segerombolan lelaki?!. Malu maluin. Mamaku juga menambahkan bahwa bawang besar besar yang biasa aku pakai itu bukan Bawang Bombai. Itu adalah Red Onion atau biasa disebut Bawang Merah Besar. Kirain bawang bombai yang warna merah.

Dalam dunia perdapuran ada beberapa jenis bawang, berikut beberapa jenis yang baru aku ketahui setelah penasaran dengan dunia perbawangan.

1.      Bawang Merahnya Indonesia, di dunia dikenal dengan nama Shallot (Allium Cepa Var Ascalonium (L) Back). Dengan ciri ciri berwarna merah muda kejingga jinggan dan berwarna ungu atau unggu gelap tergantung tempat tumbuhnya. Memiliki rasa yang lebih ringan dari rasa Red Onion, tapi lebih tegas dari Bawang Bombai, dengan rasa sedikit seperti Bawang Putih. Hidup sepanjang tahun.

2.      Red Onion/ Bawang Merah Besar, ini nih yang biasa mamaku beli kalau lagi musim saja. Mahal, pantesan di eman eman sama mamaku. Seplastik isi 4 biji harga Rp. 15.000,- kalau tidak salah ingat. Bawang ini berbentuk seperti Bawang Bombai,tapi ukurannya lebih kecil dengan daging tebal seperti Bawang Bombai. Memiliki aroma paling tajam dibandingkan perbawangan lainnya. Bawang ini terbilang jarang di Indonesia maupun di Amerika, negara aslinya. Hanya ada 8% dipasaran dibandingkan dengan semua jenis bawang lainnya. Lha mamaku itu beli dimana?.

3.      Bawang Bombai (Yellow Onion), kenapa disebut Bombai? Karena asal muasal bawang ini diperdagangkan pertama kali oleh orang Bombai (Mumbai sekarang). Bawang ini memiliki bentuk besar dengan daging tebal berwarna kuning muda keemasan, serta berkulit tipis. Rasanya strong ketika mentah dan manis ketika sudah dimasak. Banyak dibudiyakan dan tersedia sepanjang tahun.

4.      Sweet Onion/ Potato Onion (Vidalias), bawang ini bentuknya mirip dengan Yellow Onion, tapi versi gepengnya. Bawang ini memiliki rasa manis, sehingga sering disajikan sebagai campuran salad dan sandwich. Berwarna putih kekuningan dengan bentuk melebar dibagian tengah. Tersedia sekitar April sampai September di Amerika. Di Indonesia sendiri sepertinya jarang tersedia.

5.      White Onion, bukan Bawang Putih ya. Bawang ini masih satu saudara dengan Yellow Onion. Bentuknya mirip sehingga orang banyak yang tidak bisa membedakannya. Bawang ini berwarna putih, daging beserta buahnya. Memiliki aroma yang sangat tajam, namun rasanya lebih ringan dari Bawang Bombai. Dagingnya tebal dan tersedia sepanjang tahun.

6.      Bawang Putihnya Indonesia/ Garlic (Allium Sativium). Nah ini dia si bungsu yang selalu tersakiti. Bentuknya seperti Bulb Onion karena bergelembung yang terdiri dari beberapa siung bawang tunggal. Rrasanya kuat ketika mentah dan saat sudah dimasak rasanya menjadi gurih. Bumbu wajib disetiap masakan. Apalah arti masakan tanpa Bawang Putih. Tersedia sepanjang tahun. Bisa dibuat menjadi Bawang Hitam yang langka dan kaya manfaat itu loh. Caranya hanya dengan diopen selama 2 minggu. Hasinya jadi Bawang Hitam yang manis kaya khasiat.

7.      Bawang Mutiara/ Pearl Onion. Bawang paling unik karena bentuknya seperti Bawang Merah tapi berwarna putih bersih dan rapih. Memiliki rasa manis sehingga sering diolah untuk campuran acar dan koktail. Tidak tersedia di Indonesia.

8.      Cippolini Onion, bawang ini jarang tersedia di Indonesia karena termasuk kedalam bawang kelas atas. Konglomerat dalam dunia perbawangan. Berbentuk seperti cakram atau seperti pesawatnya alien. Dengan warna kulit kuning pucat. Ukurannya lebih kecil dari Yellow Onion. Memiliki rasa manis dan tersedia sepanjang tahun, tidak berlaku untuk Indonesia.

9.      Green Onion/ Scallions (Allium Fistulosum, English: Welsh Onion, Japanese: Bunching Onion), meanwhile warga Indonesia menyebutnya Bawang Daun, like Bawang Godong. Yang paling banyak digunakan daunnya saja, kemudian pangkalnya di tanam kembali. Daun bawangnya panjang dan berwarna hijau dengan pangkal batang berwarna putih. Besar batang tidak lebih dari jari tangan. Rasanya berbeda beda setiap bagian daun. Bagian pucuk sedikit menggigit, sedangkan bagian lainnya memiliki rasa renyah, manis dan juicy. Banyak tersedia dipasaran.

10.  Kucai/ Garlic Chives (Allium Tuberosum dan A. Ramous), merupakan daun dari Bawang Putih. Aromanya seperti Bawang Putih/ berwarna hijau dan bunganya berwarna putih. Kucai berasal dari bahasa Hokkian; “Ku-chhai”. Mamakku biasanya mengolahnya menjadi oseng oseng dicampur dengan ikan Klotok .memiliki rasa yang ringan sehinga cocok menjadi bahan penyeimbang dalam masakan. Bawang Putih ini termasuk jenis bawang yang keseluruhan tubuhnya bisa di konsumsi. Ada gunanya juga si bungsu ini.

 

Nah segitu dulu ya bahas bawang bawangnya, kalau tidak lupa besok akan ditambahkan lebih rinci beserta manfaatnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gabut 68

Kucing dan Ikan Asin

Aku