Gabut 38

 

Catatan Harian si Dina, Senin 30 November 2020. Tadi pagi aku bangun kesiangan, baru kali ini aku bangun se siang ini, pukul 08.00 WIB loh. Sudah mentereng sekali itu matahari, ini gara gara aku kecapekan jadi semua badanku ini susah di gerakin dan aku balas dendam gara gara tidak tidur dengan tidur seperti simulasi orang mati. Dan aku di bangunin dengan teriakan tanteku karena mamaku nyariin. Tahu rasanya di bangunin paksa? Ya seperti itulah aku. Kepala pusing, nyawa belom ke kumpul, dan yang pasti mood seharian ini pasti jelek. Seriusan aku jadi males ngapa ngapain. Habis vc dengan keluarga di mojokerto aku balik rebahan, tidak ada semangat mgapa apa. Nyuci baju pun rencananya ntar habis kelas PKN saja pikirku. Jadi saat aku ngerjain soal kuis yang di berikan dosen sambil tengkurep karena kakiku di pejetin mas ku, sedangkan masku yang satunya nyetelin lagu lagu Tiktok favoritku. Mood lumayan naik lah berkat mereka berdua. Selesai mata kuliah PKN aku ada kelas lagi PHI atau PIH begitu aku lupa. Lupa aku kalau masih ada mata kuliah lagi jadinya ketunda lagi nyucinya nanti selesai kelas ini. Baru juga join sudah mengantuk saja aku. Eh aku ketiduran dari pukul 10.39 WIB sampai 11.44 WIB, bangun pas sebelum di absen. Saran dariku kalau lagi kelas onlen jangan di dalam kamar, karena gaya gravitasi kasur sangat kuat dan rasanya ingin rebahan saja. Habis bangun siang itu seperti linglung begitu dan aku makin males nyuci. Aku ngomel pada diriku sendiri “ mangkanya kalau apa apa itu jangan di tunda tunda”. Aku juga berencana benerin blog sebelumnya setelah menulis catatan perjalanan saja, semoga aku tidak males. Habis itu aku apa ya? Lupa aku. Karena hari hariku tidak produktif jadi aku bingung saat menulis catatan harian, kan katanya harus bermakna. Lha hari hariku di penuhi dengan rebahan apa maknanya? Tidak ada. Kayaknya aku habis itu makan deh, ikan daging, aku ingat karena dagingnya nyelip mulu di gigi. Habis itu aku.....kayaknya cuman ngelamun saja di teras. Terus tidur lagi  sampai mau adzan magrib. Setelah mandi aku cuman duduk duduk di teras sambil pakai mukennah ngelihatin mas ku olahraga pakai boxer doang. Sixpack juga enggak kok pamer badan. Kemudian aku itu di suruh ngambilin permen bunter bunter warna warni di dalem semacam mainan begitu. Jadi mainannya itu ada permennya begitu, yang mainan Rp.500,- an itu loh. Karena Fira ini di beliin se box yang isinya 30 mainan permen, jadi butuh waktu untuk mengambilnya. Kenapa di ambil? Karena ini permennya murah jadi tidak menjamin kesehatannya, lagi pula permenya manis banget dan warnanya nempel di tangan. Gak guna sekali ini mainannya kalau gaada warna warni dari permennya yang menjadi daya tarik. Ini juga bocil di beliin mainan tidak berguna tapi mahal, Hp nya saja lebih mahal dari punyaku. Malamnya di rumahku tramai sekali karena ada acara bakar bakar ikan sama lobster.  Dan mengundang tetangga serta saudara saudara lainnya. Keluargaku ini baik sekali sampai banyak yang iri dan julid in. Aku tidak ikut makan karena lebih tertarik makan gado gado. Ini gado gado dari tadi ada di depan tv 3 bungkus tidak ada yang makan jadi ku makan saja, ku tambahin 3 udang gede yang sudah di bakar sama tetanggaku tadi dengan tambahan saus kecap di atasnya. Oh sebelumnya aku sudah di pijetin mbahku dan kaki lumayan enteng meski masih cenut cenut saat buat naik turun tangga. Semalaman itu aku cuman di kamar, untung orang rumah memaklumi karena aku kecapekan. Cukup sekian blog hari ini terima kasih.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gabut 68

Kucing dan Ikan Asin

Aku