Gabut 25
Catatan Harian si Dina, Selasa 17 November 2020. Cerita
ini di mulai setelah magrib. Seperti biasa aku selalu menyempatkan diri untuk
menonton sinetron “Perempuan Pilihan”. Peran brengsek mas Faris itu yang bikin aku puas melampiaskan makian. Kalau
sudah besambung, aku akan ke kamar dan keluar nonton tv kalau sinetron “Putri
untuk Pangeran” bersambung. Gara gara mas Al sering muncul di FYP Tiktok, aku jadi penasaran dan suka
nontonnya. Awalnya cuman mamaku saja yang suka menontonnya, tapi lama lama aku
jadi terhanyut dalam alur ceritanya yang suka bikin kesal. Peran mas Al ini suka
bikin ibu ibu jejeritan karena ekspresi wajahnya yang dingin dan tegas, tapi
sekalinya senyum suka bikin klepek klepek. Memang sih peran mas Al ini damagenya bukan maen bikin halu. Di Wattpad saja aku lebih mengidolakan cast
dewasa seperti pekerja atau anak kuliahan daripada remaja SMA, contonya
seperti:
1. Gatrandi Adrian ( Agen CIA Amerika di cerita Lass Masion).
2. Jayden ( Polisi di cerita Wife Shop).
3. Rivad Gwentama( CEO website Pelet Onlen di cerita Pelet Onlen).
4. Tyaga Yosep (Walikota/ mantan DPR di cerita Jumpalitan Dunia Ocha).
5. Arion Kalandra (CEO game di cerita Pin On Top).
6. Abhi Sadewa ( Manager Produksi di cerita Amoxilylove).
7. Aska Pradita ( Kapt. TNI AU di cerita Elang Muda Kencana).
8. Sendy Algifari Malik ( anak kuliahan di cerita Kutukan Cinta Mbak Kunti).
9. Enricko ( anak kuliahan suami Malika di cerita Istri Super Mini).
Dan masih banyak lagi,
aku lupa siapa saja. Tapi damage
lelaki umurnya diatas 20 tahun itu kuatt. Lanjut ke ceritaku kemarin. Sepertinya
aku kemarin habis rebahan sambil scroll
Tiktok dan baca Wattpad aku lanjut
tidur. Paginya aku bangun untuk sholat subuh kemudian tidur lagi. Aku bangun
karena perutku mulas, oh iya pasti gara gara mi ayam 2 porsi kemarin, aku lupa
menulisnya. Saat aku ke teras ada papaku yang lagi bikin apa ya? Aku tidak
tahu, pokoknya semacam rak dari semen untuk meeletakkan pot pot bunga
kesayangan mama, padahal tempat seperti itu sudah ada di rumah, tapi papaku
menurut saja apa kata mama, beliau kan bucin.
Kata papaku juga tadi pagi Reppa di bawa ke puskesmas karena demam dan susah
BAB. Aku sedih lihat adek kesayanganku lemas begitu. Karena soal UTS belum di bagi
sama bapak dosennya jadi aku main ke rumah tetanggaku yang sedang sepi karena
orangnya pada kerja. Disitu ada Reppa, tumben dia tidak mau gendong aku dan
hanya mau di gendong bundanya. Dia terlihat lemas dan tidak nafsu makan kertika
ku tawari jajan, tidak biasanya yang langsung merebut dan akan menangis jika
tidak di kasih. Sebenarnya aku mau ambil jambu di rumah sepi itu, tapi tidak
jadi karena ingat itu jambunya tidak enak dan banyak ulatnya. Setelah itu aku
pulang untuk sarapan dan siap siap untuk UTS. Alhamdulillah UTS hari ini
berjalan lancar, saat ku tengok Hp rupanya anak anak mengajak main volly. Oke lah
aku berangkat setelah makan pop mi, bebersih rumah dan sholat ashar. Karena malu,
kami pindah lapangan yang sebelumnya terendam banjir. Kami harus pakai sandal
agar tidak terkena tunggak. Remaja lawas
yang jadi pelatih saat ini sudah berkeringat karena lebih sering mengambil bola
yang terlempar sampai semak semak, kandang ternak orang sampai masuk peceren. Nah di sekeliling lapangan bekas
banjir ini banyak kubangan yang baunya seperti peceren. Yang bikin asyik ya saat bola masuk ke kubangan dan kita
harus rela tangan kena lumpur peceren. Loss ajalah kita, karena kita adalah anak ringso, “ Berani kotor itu baik”. Ceritanya akan
aku lanjutkan besok karena ini sudah malam jadi aku ngantuk dan lapar tanganku
juga cukup njarem ini. Cukup sekian
Wassalam.
Komentar
Posting Komentar