Gabut 37
Catatan Harian si Dina, Minggu 29 November
2020.cerita ini melanjutkan dari blog sebelumnya. Kami ngobrol ngombrol lah
sampai tengah hari sambil ngelosotan begitu, persis gembel poll. Apalagi baju
menggembel gini, celana trining kelas 7 SMP dan sandal jepit, aku berasa di
prank mbaknya. Kami ngobrol terus untuk mengakrabkan diri berharap untuk dapat
mengenali sifat dari teman teman seperjuangan ini. Sambil lihat lihat orang
orang mancing disuangai atau apa itu aku tidak tahu, dan sok sok an menilai orang
orang yang memancing dengan kata lain
berghibah. Yang ku herankan ini ada anak yang namanya Salman, anggota
yang di keluarkan, tapi namanya jadi beken. Ap apa Salman, aku penasaran
bagaimana sosok wuujud penampalan Salman yang meresahkan ini. Pukul 01.00 WIB
kami dapat materi dari mas Surya tentang Nasionalis. Lama kita diskusi sampai 2
jam karena materi ini sangat bagus, kami bahkan saling sanggah saat
mengeluarkan pendapat. Tidak tahu ini kenapa mas Surya suka ngincer pendapatku
dan Weinona. Seru sekali diskusi pagi ini, ya awali pagimu dengan diskusi yang
alot. Setelah itu pukul 03.00 WIB kami lanjut perjalanan dengan berjalan kaki
di pimpin oleh mas Cimeng. Kota Surabaya meski malem, tengah hari sekalipun
tetap ramai. Orang orang sampai memandang kami aneh karena berkeliaran dengan
pakaian seperti itu di pagi pagi buta. Mas Cimeng mengajak kita ke stasiun
Wonokromo, aalnya lewat dalam tapi di usir petiganya. Akhirnya kami menutar
jalan yang menurut ku sangat melelahkan sampai pada temat yang di tuju, yaitu
tempat prostitusi. Di ringi suara adzan yang bberkumandang. Tapi saat ini seang
tutup karena habis hujanjadi tenda tenda daeurat itu di bongkar ssemua. Di tembok
tengah jalannya ada tulisan “SURABAYA INDAH” tapi kenapa sepanjang jalan banyak
sampah tisu? Dan ini masih terus
vberlanjut tanpa ada perbaikan. Ini yang bobrok pemerintahannya atau rakyatnya?
Stelah itu kami naik angkot untuk ke pasar Waru. Lkami liwat saja di pasar itu
untuk masuk kedalam masjid untuk sholat subuh. Setelah sholat kami semua tepar
karena kami mendapat waktu istirahat sampai pukul 06.00 WIB. Setelah itu kami
menjalankan tugas lagi, dan lanjut marei oleh mbak Irma. Lama diskusi diskusi,
tiba tiba di suatu topik, temanku Weinona menangis saat menceritakan
keluarganya. Jujur aku suka sekali dengan karakter dia, kuat, tahan banting dan
tidak mudah takut menjadikannya sosok perempuan hebat di mataku. Dari cerita
dia juga aku sudah seharusnya bersykur atas semua nikmat, kasih sayang dan
perknomian yang telah Tuhan berikan pada kami. Setelah ity kami jalan sampai
stasiun Purabaya, disana kami mendapat tufs lagi. Dari wawancara disini dan di TP
kemarin, aku yakin bahwa kekuasaan dapat membuat attitude buruk. Seperti petugas dishub ini sangat
pelit sekali. Banyak bangt cincongnya, belagak membantu tapi malah
membuletkan.tanya tanya doang saja perlu ijin dari atasan katannya. Setelqh semua
tugas selesai aku dan Iis duduk duduk di sekitar buis dekat pedagang asongan. Lama
lama kami mengobrol dan aku mendapat informasi banyak. Setelah itu kami
diskusikan kembali sam,aseperti tugas sebelumnya, setelaah makan kami mendapat
materi dari mbak Yulia dan m,as Ipul.
Seru sekali mas Iopul ini, terlihat seperti sosok hu,moris dan suami
able. Mohon maaf ini tulisan ku pebsiki besok karena sekarang aku mengantu
sekali setelsah menelan Antasida, obat pereda nyeri.
Komentar
Posting Komentar