Gabut 39

 

Catatan Harian si Dina, Selasa 01 Desember 2020. Hari ini aku bangun hampir pukul 09.00 WIB. Aku yang kaget langsung bergegas untuk membuka laptop untuk Google Meet. Saat ku lihat Hp di group Whatsapp kelas ada informasi bsahwa kelas Ilmu Negara hari ini kosong karena dosennya sedang mempersiapkan kakak tingkat yang mau wisuda. Berhubung PHI juga kosong jsdi aku bisa bobok lagi. Mau mencuci bsju pun malas, mau menulis catatan perjalanan tidak ada ide yasudah aku begibah saja di grub LPM angkatanku, si Anggi lagi bahas mas Cimeng mulu. Seru banget. Kemudian aku baca Wattpad deh sampai siang. Keasyikan baca Wattpad sampai aku hampir lupa absen PHI di Google Classroom, untung saja aku lihat group Whatsaap. Setelah sarapan yang telat aku bencana mulai tulis catatan perjalanan. Baru juga dapat satu lembar setengah aku sudah pingin rabahan saja. Rebhan sambil scroll Tiktok ini memang bikin kecanduan. Eh aku malah di ajak mbak ku ke Bangkalan, cukup cuci muka dan ganti baju aku sudah sisap berangkat. Foto foto dulu mupung cakep. Kemudian kita berangkat cari baraang barang yang di butuhkan. Setelah itu aku dan mbak ku beli rujak dan dimakan di sana. Di warung tersebut ada gerombolan anak anak cewek yang ku perkirakan seumuranku sedang asyik berbincang sambil membawa laptop. Dari hasil aku menguping, mereka ini anak UTM juga. Mbakku malah mengajak menghibah mereka. Eh ada juga 2 cewek cabe cabean, celana triningnya terlalu ke atas sampai anunya ngecap. Euww aneh liatnya, mana mereka caper ke mas mas di pojokan pula sampai mas masnya pergi karena risih. Pulang ngandok aku dan mbakku ke Taman Paseban untuk foto foto. Malu sih di lihatin mas mas santri dan kumpulan anak climbing. Alay kayaknya aku sampai di lihatin seperti itu. Tapi tidak papa demi memenuhi foto Instagramable akan di lakukan asal tidak membahayakan nyawa. Kemudian di lanjutkan ke alun alun merlihat mas mas cogan olahraga, apalagi yang volly uhh macho....kemudian mas ku Whatsapp untuk nitip di belikan cireng. Sudah beli cireng dan es degan titipan, kami lanjut ke swalayan buat beli pempers Aidil. Ini yang beli dan masuk mbakku loh, bukan aku. Aku ini bukan kapitalis jadi tidak suka belanja di swalayan. Aku nungguin di sepeda motor agar tidak bayar parkir. Kemudian kami pulang dan memberikan rujak titipan temannya mbakku dulu ke rumahnya. Oh iya saat di warung rujak aku sempat melihat ada ibu ibu yang membonceng anaknya naik sepeda ontel untuk pergi mengaji. Yang membuatku salut, ibu ini memiliki kekurangan, tangganya sepertinya gagal tumbuh sehingga panjangnya hanya sampai siku. Meski kesulitan beliau tetap semangat mengantar anaknya mencari ilmu agama untuk menyelamatkannya di akhirat nanti. Dengan senyum dan ramah menyapa orang orang yang ada di jalan beliau mengayuh sepedanya, tak kalah ramah, para tetangga pun menyapa baliau dengan senyuman. Aku terharu lihatnya, jarang orang yang kekurangan dapat di terima di masyarakat. Ini membuktikan bahwa beliau orang yang baik sehingga membangun suasana baik pula di lingkungan tempat tinggalnya. Sampai di rumah magrib dan aku begegas mandi dan kemudian menulis catatan perjalanan. Sepanjang aku mengerjakan tugas, orang rumah silih beganti menyuruhku makan, apalagi setelah melihat tanganku kepegalan. Cukup sekian dan terima kasih, wassalam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU JEJAK LANGKAH

RESENSI BUKU GADIS PANTAI

RESENSI BUKU ANIMAL FARM