Gabut 41
Catatan Harian si Dina, Kamis 03 Desember 2020. Tidak
tahu aku harus menulis apa untuk catatan harian hari ini, karena seharian ini
aku tidak produktif. Aku tadi pagi bangun langsung mantengin Hp, lupa deh liat apaan. Kemudian aku
menunggu link mata kuliah PAI, karena lama
yasudah aku baca Wattpad saja dulu, tapi kebablasan. Setelah join
ternyata temanku sudah setengah jalan prsentasi, materinya tentang Masyarakat
Madani. Ku kira Masyarakat Madani itu sebuah suku di Arab, ternyata Masyarakat
Madani merupakan masyarakat modern yang demokratis. Baru tahu aku, sangat
terllihat kebodohanku. Karena lapar jadi aku ke kulkas untuk melihat ada
makanan apa saja. Aku mengambil pie buah dan burger di kulkas, karena dingin
aku berniat memanaskannya di mejikjer.
Saat ke dapur ternyata nasi belum masak, jadi masih di soblukan. Nekat aku
memasukkan pie dan burger tersebut, tapi panas banget, mana aku tidak memakai
pelindung tangan. Ada mas sepupuku yang cuek banget itu di dapur merhatiin aku.
Tidak membantu aku tapi dia perhatian nungguin aku biar tidak di dapur
sendirian. Masku yang ini memang berbeda dengan mas sepupuku yang biasa main
sama aku itu. Setelah penuh perjuangan aku memanaskan makanan tersebut,
akhirnya aku bisa menikmatinya juga. Pie buah kutambahin buah lagi biar makin
manis dan keju di burgernya leleh jadi makin mantap. Aku sebenernya tidak
terlalu suka makan pagi dengan menu begini, cuman mau bagaimana lagi kalau
pukul 09.30 WIB saja nasi masih baru matang, belum lauknya yang belum siap. Kadang
kalau laper banget aku terpaksa makan biskuit. Makan sambil mantengin laptop
sudah menjadi kebiasaanku selama sekolah daring ini, dan aku mulai bosan. Lambat
laun semangat belajarku menurun, lihat layar laptop terus menerus membuat
mataku mengantuk. Untung saja hari ini aku tidak ketiduran, karena 2 pertemuan
sebelumnya aku sudah tidak terabsen. Karena gabut jadi aku keluar duduk di
teras mandangin suasana syahdu yang sedikit gerimis. Karena bosan jadi aku
masuk kamar lagi. Tiba tiba mbakku yang bagian jaga Rifda menitipkan Rifda
padaku karena dia mau masak lauk buat sarapan. Bukan sarapan lagi kalau sesiang
ini. Gendong bayi sambil dengerin teman
presentasi itu rasanya ingin ngakak. Apalagi bocil bocil yang lain berebutan
pingin sama aku, tapi tidak bisa naik ke atas ranjang. Ku suruh deh minta tolong
mas sepupuku, mereka berebutan ke kamar mas sepupuku. Sebenernya kamarku dan
kamar mas sepupuku itu bersebelahan, kita punya conect window, cuman pintu
masuknya saja kudu muter. Rifda ini gemuk banget sampai pegal tanganku
menggendongnya. Di kamar mas sepupuku ternyata bocil bocil sedang bertengkar
sampai menangis menjerit. Mas sepupuku sepertinya kerepotan menenangkan mereka
berdua jadi berteriak memanggilku. Aku pura pura tidak dengar, suruh siapa
biasanya aku kerepotan dengan kelakuan bocil dia tidak membantuku. Sekarang biar
dia merasakan yang biasa ku rasakan. Karena mendengar tangisan jadi bayi di gendonganku
juga ikut menangis, ku berikan pada yang ahli menenangkan bayi saja dan aku
lanjut kelas onlen. Batrai ponselku
habis karena di buat menghospoti laptop, jadi ku charger saja. Karena gabut aku
mencari cari kegiatan di dapur, yasudah aku menggoreng sewel dan cireng saja. Sewel
nya enak seperti nugget, tapi cirengnya alot sekali sampai gigiku ngilu. Karena
gabut aku tidur saja, sedangkan mbakku sedang menawarkan barang sale di Shoppie Martin. Aku tidak mau karena
kalau aku beli tanpa ijin mama nantinya barang itu akan pakai uangku, beda lagi
kalau mama setuju karena aku ijin beli barang tersebut maka mama yang akan
membayarinya. Aku bangun saat mas sepupuku yang cuek itu mau berangkat ke
kampus, katanya mau menginap di kampus selama 3 hari. Uhh aku rindu nantinya. Sore
sampai malam aku momong bocil terus. Cukup sekian dan terima kasih cerita
blogku hari ini. Wassalam.
Komentar
Posting Komentar