Gabut 62

 

Catatan Haarian si Dina. Kamis, 24 Desember 2020. Hari ini aku ada acara di rumah tetanggaku yang mengadakan hajatan. Aku di undang sebagai terima tamu. Dengan muka full make-up, gamis serta outher kain brokat model kelelawar. Mempelai pria datang pada pukul 14.00 WIB, sedangkan aku di make-up sejak pukul 10.00 WIB pagi. Sampai semalam ini masih belum pulang, sungkan juga kalau pulang padahal tetangga dekat. Mempelai pria datang tepat di jam yang ditentukan. Melihat mempelai wanita membasuh kaki suaminya setelah sang suami menginjak telur membuatku terharu. Rasanya ingin menikah juga. Suasana pernikahan khas jawa membuat aku berhayal nantinya pernikahanku seperti ini tapi lebih mewah, jika aku menikah dengan cowok satu kecamatan denganku. Karena aku ingin sekali adat jawa ngoro. Di adat ini bawaan dari pihak mempelai pria sangat banyak, ada jodang perawan, jodang tutup, tuntunan, cucuk, perabotan dapur, perabotan kamar, dll. Nah jodang perawan dan kawan kawan ini khas daerah ngoro dan sekitarnya saja. Jodang perawan sendiri terdiri dari jajanan lawas seperti rengginang, kunccur, roti ikan, manisan dari kelapa, untuk bawahnya, dan untuk atasnya digantung berbagai jenis alat kecantikan. Jodang perawan kerangkanya terbuat dari kayu yang di bentuk seperti masjid, bawahnya diberi jajanan lawas dan di bangunan masjidnya di gantung alat make up. Pada pojokannya di beri kain yang di ikat pada sebilah bambu agar bisa berkibar, kain ini ada 4 lembar di setiap sisinya, berdiameter 3 meteran untuk satu lembar kain. Biasanya menpelai wanita sendiri yang memilih alat make up dan kainnya. Adapula jodang tutup atau terkadang dikata jodang buah dan jodang tetel. Karena isinya berbagai buah di satu jodang dan jodang satunya terisi tetel, jenang, ketan, tape dll. Ada perabot bapur yang di gantung gantung di kerangka bambu, bentunya macam penjual kerak telor keliling, yang barang dagangannya harus di pikul di pundak. Nah seperti itu bentuknya yang kemudian di beri apa saja di sana, panci, wajan, sutil, serok, sekop, centong, ayam, beras, kayu bakar, kelapa 5 buah. Banyak sekali yang di gantung, sampai berat sekali saat dipikul. Ada kasur bantal, berisi tikar anyaman daun kelapa yang diisi bantal dan guling kemudian di ikat dengan tali dan di gendong oleh budhe mempelai lelaki. Ada cucuk, cucuk ini berarti nyucuk, ada ayam palsu yang di cucuknya itu menggigit perhiasan emas, seperti kalung, gelang, gramnya tergantung kemampuan mempelai pria. Pada ekor si ayam diberi kain kain juga yang panjangnya sama dengan kain yang ada di jodang perawan tadi. Ayam ini di gendong oleh tetua dari keluarga mempelai pria. Yang pada saat di serahkan ke keluarga pihak mempelai wanita harus di tebus dulu dengan sejumlah uang sebagai simbolis saja. Ada tuntunan, ini berarti ada yang di tuntun, biasanya yang di tuntun itu hewan kambing, jumlahnya sesuai kemampuan pihak pria, bisa satu ekor atau lebih. Kalau aku sih berharapnya nanti saat aku nikah yang di tuntun itu hewan onta, dan cucuknya kunci mobil. . Nah seperti itu gambar jodang perawannya

dan ayam cucuknya. Kemudian yang di bawa perabotan kamar, ada kasur, dipan, lemari, dan sebagainya. Di bawah ini gambar jodang tutupnya, di beri kain juga di atasnya dengan diameter sama dengan kain di jodang perawan dan ekor ayam cucuk. Aku sertakan juga gambar alat dapurnya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gabut 68

Kucing dan Ikan Asin

Aku