RESENSI BUKU GADIS KRETEK

 

RESENSI BUKU “GASDIS KRETEK”

Judul buku: Gadis Kretek

Penulis: Ratih Kumala

Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Desain kover & ilustrasi isi: Iksaka Banu

Editor: Mirna Yulistianti

Cetakan pertama: Maret 2012

Bahasa: Indonesia      

Genre : Sejarah

“Sekali isep, gadis yang toen inpikan muntjul di hadepan toean” adalah sepenggal kalimat yang ada di novel tersebut. Penulis ingin menggambarkan bahwa kepulan asap dari sebuah kretek dapat menghadirkan sosok gadis fantasi yang menjadi impian.

Sinopsis

Gadis Kretek menceritakan tentang pencarian tiga saudara dalam memcari teka teki perempuan masa lalu bapak mereka yang bernama Soeraja. Perempuan yang sering di sebut pak Raja di mimpinya adalah Jeng Ya. Soeraja sendiri merupakan pemilik pabrik kretewk terbesar sekota kudus yang bernama Kretek Djagat Raja. Dalam perjalanan tersebut pula tekuak rahasia saus bumbu kretek yang hanya di ketahui oleh Jeng Yah. Persaingan bisnis antara Idroes Moeria dan Soejagad.

Membaca cerita ini membuat aku tahu tentang dunia tembakau dan bisnis. Bagaimana cara memulai bisnis baru, mencari modal serta memasarkannya semua di jelaskan secara rinci disini. Membaca Gadis Kretek membuat aku jadi tahu perkembangan industri kretek di Indonesia, bagaimana proses memproduksi klobot, cara membuat kretek tingwe yang berisi campuran sari kretek, dan tentunya segala hal tentang kretek. Bagiku, semua hal itu menarik sekali. Karena sudah jarang di temui di jaman sekarang. Rokok saat ini sudah di produksi dengan alat dan mesin canggih. Tentu itu membuat sedikit perbedaan filosofi kretek atau sekarang di sebut rokok.

Cara penulis mendeskripsikan wangi tembakau membuat orang sepertiku yang tidak mengerti dunia rokok dapat paham dan mengetahui cara membedakan tembakau yang berkualitas atau tidak. Asal usul nama dagang yang unik serta filosofinya membuat aku mengerti bahwa membuat nama dagang itu tidak seharusnya sembarangan dan tanpa makna. Karena nama dagang sangat mempengaruhi kemajuan bisnis kedepannya.

Juga kisah kretek saat suhu politik di Indonesia memanas, yaitu pengganyangan PKI. Sebuah perusahaan rokok yang dimodali PKI jelas juga kena getahnya. Seperi bisnis milik Soeraja yang saat itu di modali oleh PKI.

Kisah Gadis Kretek yang di ceritakan Ratih Kumala ini terinspirasi dari kisah nyata pabrik kretek kakeknya. Riset yang dilakukan Ratih selama 4 tahun membuat cerita ini matang dan sangat apik. Kisah kekauan negeri jaman dahulu pada saat G30SPKI dapat dilihat dari pandangan rakyat di cerita ini. Novel yang sudah banyak mendapat penghargaan ini sudah di terjemahkan dalamm beberapa bahasa seperti, Mesir, Inggris dan jerman.

Profil dari penulis cerita Gadis Kretek adalah Ratih Kumala, lahir di Jakarta, 4 Juni 1980. Ia mengenyam pendidikan di Fakultas Satra Inggris Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Selain menjadi novelis, Ratih juga pandai menulis cerita pendek dan menulis skenario. Ia juga penah bekerja sebagai editor naskah drama di sebuah televisi swasta. Dan menjadi tim dari program Jalan Sesama, sebuah adaptasi dari program Sesame Street untuk televisi Indonesia. Beberapa karya Ratih Kumala :

·         Tabula Rasa, novel terbitan Grasindo 2004

·         Genesis, novel terbitan Insist Pres 2005

·         Larutan Senja, kumpulan cerpen terbitan Gramedia Pustaka Utama 2006

·         Kronik Betawi, novel (bersambung harian) terbitan Republika Agustus – Desember 2008 & Gramedia Pustaka Utama 2009

·         Gadis Kretek, novel terbitan Gramedia Pustaka Utama 2012

·         Bastian dan Jamur Ajaib, novel terbitan Gramedia Pustaka Utama 2015

·         Wesel Pos, novel terbitan Gramedia Pustaka Utama 2018

 

Ratih Kumala benar benar melakukan riset mendalam selama empat tahun hampir lima tahun untuk menulis sebuah karya tulis novel Gadis Kretek. Novel Gadis Kretek ini rupanya menarik perhatian Maftuhah, Dosen Sekolah Tinggi Tarbiyah Muhammaddiyah Paciran, Indonesia dalam karya tulis ilmiahnya yang berjudul “Perjuangan Kesetaraan Gender Tokoh Wanita Dan Nilai Pendidikan Dalam Novel Gadis Kretek Karya Ratih Kumala.

 Bentuk tidak adilan gender yang ada di novel Gadis Kretek meliputi : Steteotipe, Marginalisasi, Subordinasi dan kekeraan.

·         Sterotipe merupakan suatu pelabelan atau penandaan yang sering kali bersifat negatif secara umum terhadap salah satu jenis kelamin tertentu.

·          Marginalisasi adsalah proses, sikap, perilaku masyarakat maupun kebijakan negara yang berakibat pada penyisihan atau kemiskinan bagi permpuan atau laki laki.

·         Subordinasi adalah suatu keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin di anggap lebih penting atau lebih utama di bandingkan jenis kelamin lainnya, sehingga ada jenis kelamin yang merasa di nomor duakan dan cenderung di eksploitasi tenaganya.

·         Kekerasan adalah serangan fisik atau integritas mental psikologi seseorang.

Nilai pendidikan yang ada di novel Gadis Kretek ini adalah :

·         Nilai Religius

·         Nilai Sosial

·         Nilai Moral

·         Nilai Kebudayaan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU JEJAK LANGKAH

RESENSI BUKU GADIS PANTAI

RESENSI BUKU ANIMAL FARM