Gabut 70
Catatan Harian si Dina. Jum’at, 1 Januari 2021. Hari
baru, awal baru, kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru. Itu adalah
harapan semua orang di tahun 2021 ini. Banyak pula yang berharap akan menjadi
pribadi yang lebih baik di tahun ini. Tapi tidak semudah itu untuk memulai awal
yang baru. Hari pertama di tahun 2021 yang katanya ingin lebih baik
kehidupannya tapi malah tidur sepanjang hari, alasannya karena begadang di
malam pergantian tahun kemarin. Hah konyol. Berharap bisa produktif meski masih
di masa pandemi seperti ini. Dan semoga
saja pademi cepat berakhir agar bisa aktifitas bebas di luar rumah lagi. Meski masker
sudah menjadi fashion wajib bagi semua
orang. Dan bisa di prediksi bahwasannya masker akan tetap di pergunakan meski
pandemi telah usai. Apalagi menurut beberapa sumber, memakai masker bisa
meningkatkan rasa percaya diri. Orang yang memakai masker akan terlihat lebih good looking serta terlihat cenderung
misterius. Sehingga meningkatkan rasa penasaran orang untuk melihat sebagian
wajahnya yang tertutup masker. Masker juga dapat menunjang penampilan. Tapi kebanyakan
yang di pakai para kaum Millenial adalah masker scuba. Masker scuba sendiri
memang banyak di perjual belikan, selain murah, bahan masker yang ringan tidak
membuat orang yang memakainya engap. Tapi masker scuba sudah dilarang oleh
pemerintah. Dikatakan masker ini sedikit menyerap droplet sehingga berbahaya
bagi penggunanya. Bahan kain yang tipis dan satu lapis menyebabkan masker ini
tidak memenuhi prosedur kesehatan covid 19. Pemakai masker scuba akan merasa
aman karena sudah memakai masker ini sehingga pemakai berani berinteraksi
dengan orang lain. Tapi orang orang tersebut tidak mengetahui masker scuba
mereka tidak memenuhi standart. Di beberapa tempat dan jalanan sudah
diadakannya razia masker scuba. Bukan hanya bagi warga yang tidak mengenakan
masker saja yang akan mendapatkan peringatan, pemakai masker scuba juga. Kebijakan
ini sangat meresahkan bagi penjual masker scuba. Masker yang pernah laris manis
ini di produksi banyak sekali yang kemudian membuat penjual dan produsen
kebingungan dan ketakutan akan dikemanakan masker masker scuba yang telah jadi
ini. Beberapa penjual nekat masih menjual masker scuba ini. Bahkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup, masker scuba ini dijual dengan harga sangat murah. Beberapa
penjual mengaku merugi. Tapi mereka tidak punya pilihan lain dengan menjual
masker scuba ini dengan harga anjlok daripada tidak terjual sama sekali. Khas warga
Indonesia sekali, akan membeli yang berharga murah meski kualitan rendah
daripada membeli yang mahal mahal. Prinsipnya kalau ada yang murah mengapa
harus yang mahal. Kegiatan ini sangat berkesinambungan. Pengguna masker scuba
semakin marak karena banyak yang lebih menyukai masker ini. Harga terjangkau,
tidak pengap dan menjadi kesukaan anak anak apabila di masker tersebut ada
gambar karakter favoritnya. Apalagi kaum Millenial dan bapak bapak ini sangat
banyak memakai masker scuba. Karena dirasa dan dianggap bahwa masker kain itu
cocok untuk ibu ibu saja. Apalagi masker scuba bila di jemur cepat kering,
berbeda dengan masker kain yang tebal itu. Kalau aku lebih suka memakai masker
medis, meski itu akan membuat boros. Tapi bagiku lebih enakan masker medis
karena ringan dan warnanya netral sehingga cocok dipakai dengan baju apapun. Warnanya
hijau, tapi semua orang tahu bahwa itu masker medis sehingga aku percaya diri
saja memakainya. Beberapa saat lalu di awal pandemi masker medis sempat
dilarang dipakai warga biasa agar para medis tidak kekurangan. Tapi seiring
berjalannya waktu banyak yang memproduksi masker medis bukan untuk tenaga
medis. Apalagi saat itu masker medis menjadi barang langkah dan mahal sekali. Sehingga
banyak diproduksi sampai sekarang. Tetap memakai masker yang memenuhi standar
kesahatan covid 19 ya gaes.
Komentar
Posting Komentar