Gabut 74
Catatan Harian si Dina. Selasa, 05 Januari 2021. Hari
ini aku banyak bermain TikTok. Di TikTok ada fitur terbaru, yaitu sistem perkoinan. Jadi itu bekerja setelah
kita menyetujui syarat syarat yang di ajukan sebagai perjanjian. Sistemnya itu
seperti setelah melihat konten konten di TikTok kita akan mendapat koin sesuai
durasi menontonnya. Kita juga di haruskan mengundang teman untuk mendonwload aplikasi ini. Setelah teman
kita mendownload, dan dia streaming TikTok selama berhari hari
selama berturut turut, kita akan mendapat koin. Koin akan di konveksi ke Rupiah
dalam waktu 24 jam setelah pendaftaran. Setiap 10 koin akan di konveksi ke 1 Rupiah. Mengundang teman akan
mendapatkan tambahan di saldo sebesar Rp. 7000,-. Yaitu dengan tautan dan kode
yang dibagikan. Kita sebut saja ini permainan cari uang. Permainan ini akan
berakhir dalam 365 hari, atau bisa dibilang berakhir dalam satu tahun. Mempost satu
vidio konten di TikTok, kita akan dapatkan 3000 koin. Membagikan permainan ini
juga akan mendapatkan 1000 koin. Untuk menonton vidio selama 5 menit akan
mendapatkan 2000 koin. 15 menit akan mendapatkan 7000 koin, untuk mendapatkan
15000 koin, kita harus menonton selama 30 menit. Dan ini semua harus
dilaksanakan secara berkala. Aku kira semakin banyak durasinya, semakin banyak
pula koin yang kita dapatkan. Ternyaata tidak, batas maximalnya adalah 30 menit dengan memperoleh 15000 koin. 30 menit
saja, setelah itu kita bisa out dari
aplikasi itu. Mari kita hitung kalau satu hari hanya mendapatkan 15000 koin. Terlepas
kalau dia mengundang teman atau memposting vidio ya. 15000 koin di rupiahkan
jadi Rp. 1.500,- sedikit sekali. Coba di kalikan 365 hari sesuai perjanjian. Kita
akan mendapatkan hasil Rp. 547. 000,-. Hasil yang tidak seimbang dengan
pekerjaan selama satu tahun penuh. Bukannya tidak bersyukur, tapi ini tidak balace dengan pengeluaran kita. Penggunaan
kuota untuk membuka TikTok itu sangat besar melebihi Instagram yang selama ini
diakui sebagai aplikasi terboros kuota. Apalagi penyimpanan akan di penuhi data
dan unduhan dari aplikasi ini. Dan selama satu tahun loh hanya dapat setengah
juta. Tidak dapat menambah lebih banyak lagi karena batas koinnya hanya segitu.
Berhubung aku baru hari ini mendaftar, jadi aku mecari cari informsi lanjutan
dari TikTokers lainnya. Dan ya aku
mendapat informasi sedikit mengecewakan. Selain informasi penkonveksi koin ke
rupiah yang sedikit itu, ternyata di hari ketiga para pemain tidak akan
mendapat koin meski sudah menonton vidio sesuai durasi yang ditentukan. Dan durasinya
itu bertambah jadi 52 menit. TikTokers
lain sudah mencoba menonton vidio sesuai durasi terbaru yang telah di tentukan.
Tapi hasilnya sama saja. Pencapaian koin tidak muncul. Tidak tahu permainan
atau keerroran ini akan sampai kapan.
Tapi aku rasa ini strategi marketing
agar lebih banyak penguna TikTok di dunia. Seperti yang diketahui bahwa TikTok
telah bergonta ganti pemilik karena tidak kuat akan tekanan dari berbagai
pihak. Yang kita tahu bahwa aplikasi ini sangan booming dan di sukai semua kalangan di berbagai penjuru dunia. Tapi
di beberapa negara aplikasi ini sudah dilarang, Amerika contohnya. Itu disebabkan
karena tidak adanya filterisasi konten di TikTok sehingga sering kali muncul
konten berbau dewasa atau yang mengandung SARA.
Padahal menurutku aplikasi ini merupakan aplikasi tercepat untuk menjadi
viral. Dan ini bisa kita gunakan untuk mengenalkan kebudayaan dan prestasi
bangsa Indonesia di kancah Internasional. Juga dapat mendongkrak kekreatifitasan
generasi muda untuk membuat sebuah karya yang membanggakan. Dan menurutku pihak
TikTok perlu memfiter konten konten
yang ada sehingga sesuai umur penggunanya. Dan juga yang dapat mengakses
aplikasi ini haruslah di atas usia 17 tahun. Karena TikTok yang berisi bocil
itu sangat meresahkan!! Mereka suka provokasi dan terkesan sok tahu.
Komentar
Posting Komentar