Gabut 75
Catatan Harian si Dina. Rabu, 06 Januari 2021. Hari ini
ada kejadian lucu. Anak cangkrukan beli rujak secara sembunyi sembunyi. Alasannya
konyol sekali. Hanya karena warung depan rumah menjual rujak juga. Rujak itu
beda penjual beda pula rasanya. Dan warung rujak baru ini rasa rujaknya enak sekali.
Dengan harga Rp.6000,- sudah banyak sekali isinya satu porsi. Apalagi bumbunya
melimpah sehingga semua isi rujak terselimuti bumbu kacang tersebut. Sedangkan rujak
di warung depan rumahku itu rasanya tidak seenak yang di warung baru itu. Apalagi
rujak ini rasanya tergantung mood penjualnya. Kalau lagi adem ayem saat membuat
rujak, rasanya manis sekali kebanyakan petis manis. Kalau sedang marah marah
atau bertengkar dengan suaminya, rasa rujaknya sangat asin atau uleg-an
bumbunya tidak rata. Sehingga petits masih menggumpal, kacang nya tidak halus
dan yang paling parah rasa gedang
klutuknya sepet sekali karena tidak di aluskan. Merusak mood yang mau makan
rujak saja kalau kondisinya seperti itu. Dulu sebelum ada warung rujak baru,
setiap mau beli rujak kami selidiki dahulu kondisi mood penjualnya. Terpaksa. Karena
rujak ini merupakan menu favorit semua orang untuk makan siang. Dengan di
tambahkan nasi hangat, sangat sedap rasanya bercampur dengan coklatnya bumbu
kacang. Rujak merupakan makanan khas Indonesia. Di berbagai daerah Indonesia berbeda
beda varian bumbu dan isian. Mungkin rujak yang banyak dikenal adalah Rujak Cingur
dan Rujak Buah saja. Namun Indonesia ini memeliki beragam jenis makanan dan
setiap jenis makanan mempunyai ciri khas dari masing masing daerahnya sendiri. Rujak
Cingur, rujak ini bersal dari Surabaya. Dengan isiaan irisan cingur atau
moncong sapi rebusan dengan campuran timun, bengkoang, bendoyo atau timun
rebusan, tahu, tempe dan sayuran seperti kangkung dan kecambah menjadi
pelengkapnya. Untuk bumbunya sendiri terdiri dari kacang, gedang klutuk, cabai dan petis, yang paling nikmat menggunakan
petis Madura. Kemudian ada Rujak Kuah Pindang dari Bali, berisi buah buahan
dengan bumbu kuah encer dari ikan, garam dan terasi serta cabai. Rujak Bulung
juga dari Bali, berisi rumput laut yang disajikan seperti urap urap atau dengan
kuah pindang. Rujak Manis atau Rujak buah bersasal dari Surabaya tapi sudah
terkenal sampai seluruh Indonesia. Berisi macam macam buah yang di beri bumbu
kacang tanah dan gula aren dan asam jawa serta cabai. Rujak Gobet juga berasal
dari Surabaya, berisi mentimun, kedondong dan mangga muda yang di serut
kemudian di beri bumbu seperti Rujak Manis, paling enak jika dimakan dingin. Dari
Betawi ada Rujak Juhi, berisi kepiting bakar atau asap yang di sajikan dengan
irisan timun, kol, kentang, serta mi kuning dengan emping di atasnya kemudian
di selimuti bumbu kacang. Bergeser ke Petak Sembilan yang masih daerah Jakarta,
ada Rujak Sanghai yang berisi irisan lobak, cumi, ubur ubur serta bumbu saus
tomat dan bubuk koya, seperti asinan. Tak kalah unik dari yang lain, Aceh
memiliki Rujak U Groh. Rujaknya berasal dari irisan batok kelapa, dengan rasa sepat dari batok kelapa
dan manis dari bumbu gula aren membuat cita rasa rujak ini unik dan nagih. Rujak
Mie Palembang, berisi mi kuning, tahu, kecambah dan irisan timun yang kemudian
diguyur kuah cuko yang melimpah. Di Madura sendiri juga ada Rujak Mie, tapi mi
nya menggunakan bihun yang ditemani oleh iriisan, bengkoang, nanas, mangga
muda, timun dan salak. Bumbunya besaral dari kuah petis asin khas Madura. Sulawesi
sebagai penghasil buah mente terbesar memiliki ciri khasnya sendiri dalam
varian rujaknya. Rujak didaerah ini berisi jambu mente, tidak tahu percis
bumbunya dari apa. Tapi di daerahku, Ngoro sebagai daerah penghasil jambu mente
terbesar se pulang Jawa juga punya Rujak Jambu Mentenya loh. Biasanya jambu
mente hanya di iris kemudian bumbunya adalah sedikit kacang, gula putih dan air
yang sedikit banyak. Bumbunya ini encer seperti kuah dan rasa sepat dari jambu
mentenya setelah di uleg semakin nikmat kalau di kulkas dahulu. Karena yang
diambil hanya mentenya jadibagian buahnya sering kali tidak terpakai ketika
sudah tiba musim panennya. Sehingga petani memasoknya ke perkampungan untuk
dijadikan konsumsi. Di Banyuwangi ada Rujak Soto, berisi Rujak Cingur yang
diberi tambahan irisaan daging sapi yang kemudian di guyur kuah Soto Daging
atau Soto Babat. Yang paling mudah buatnya, Rujak Madura. Berisi irisan buah
buahan dengan bumbu petis asin Madura yang di uleg hanya dengan tomat dan cabai
saja. Rujak Legi berasal dari Pulau Jawa, biasanya untuk acara Tingkeban/ 7
bulanan ibu hamil. Berisi serbatan timun, nanas, mangga muda, bengkuang,
belimbing serta jeruk bali dengan kuah encer dari gula aren, kacang, asam jawa
dan cabai. Yang teakhir ada Rujak Bebeg dari Cirebon, sama seperti Rujak Legi,
rujak ini biasanya untuk acara 7 bulanan ibu hamil. Potongan mangga muda,
timun, jambu, bengkuang, nanas dan mengkudu ti tumbuk halus di lesung kecil
bersama bumbunya yang terdiri dari gula merah, terasi, asam jawa, cabai serta
garam. Rujak, sederhana sekali namanya, sesederhana cara membuatnya, tapi ciri
khas setiap daerah dan ini merupakan warisan budaya makanan nenek moyang yang
perlu dijaga agar tidak hilang ditelan zaman atau diklaim negara lain.
Komentar
Posting Komentar