Gabut 81
Catatan Harian si Dina. Selasa, 12 Januari 2021.
Baru baru ini viral film The Captain. Sering kali cuplikan filmnya muncul di
FYP TikTokku. Film yang mengisahkan tentang kecelakaan pesawat ini ramai
diperbincangkan semenjak adanya berita jatuhnya Sriwijaya Airlines SJ 182.
Netizen banyak mengait kaitkan berita kecelakaan yang lalu dengan kecelakaan
ini. Karena penasaran aku coba menontonnya di Telegram. Film berdurasi 1
setengah jam ini aku tonton dari setelah magrib sampai tengah malam gara gara
Wifi ku lemot. Pasti karena rumah depan juga masang Wifi, jadi aku tidak
kebagian sinyal Wifi. Aku nontonya sampai menangis. Tapi nangisnya kepending
kalau loding. Mungkin lebih seru dan berasa mau matinya kalau Wifinya dan
filmnya tanpa hambatan.
Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang
Kapten yang mampu mengendalikan pesawatnya meski mengalami kerusakan dan
terjebak di tempat yang kekurangan oksigen. Diambil dari kisah nyata, Kapten
pilot bernama Liu Changjian mampu menyelamatkan 199 nyawa penumpang dan juga nyawa seluruh
krunya. Pesawat Sichuan Airlines dengan nomor penerbangan 8633 ini pernah
mengalami kecelakaan udara pada tahun 2018. Pada 14 Mei 2018, kaca bagian depat
kotpit Sichuan Airlines 8633 pecah di ketinggian 9800 meter. Menyebabkan Co-
Pilotnya tersedot keluar dan udara masuk. Co – Pilot erusaha menutupi kaca yang
pecah tersebut dengan badannya agar udara dingin tidak banyak yang masuk.
Sedangkan di kabin penumpang tekanan udara sudah menipis, sehingga masker
oksigen diturunkan. Para pramugari bergegas membantu paera penumpang mengenakan
masker. Penumpang mulai panik dan menjerit jerit. Beberapa kali turbelensi hebat membuat penumpang semakin histeris.
Karena lebih mengutamakan keselamatan penumpangnya, seorang pramugari terlempar
ke atap dan terbanting kembali ke lantai saat turbelensi.
Sementara di kotpit Kapten Liu dan Co Pilotnya
berusaha menghubungi pihak menara untuk mencarikan bandara terdekat untuk
pendaratan darurat. Radio penghubung tidak aktif sehingga pihak bandara waswas
dan saling bekerja sama dengan Angkatan Udara serta Pilot pilot yang terbang
disekitar situ untuk mencoba menghubungi Sinche 8633 yang hilang dari radar.
Pesawat ini kecelakaan di daerah pegunungan Tibet, dimana keseluruhannya hanya
gunung gunung yang tertutup es tebal. Kabin mulai kekurangan oksigen, untuk
mendapatkan oksigen pesawat harus terbang lebih rendan sekitar 3000 meter.
Sedangkan tidak mungkin pesawat di turunkan serendah iitu di daerah pegunungan
Tibet. Akhirnya Kapten menukik tajam kebawah untuk mendapatkan oksigen. Dan kembali keatas saat di depan ada
gunung.
Saat sudah tersambung dengan radio radar dari
bandara. Pihak bandara menyiapkan pendaratan darurat untuk Sinchuan 8633. Semua
pesawat di landasan pacu di bersihkan dan penerbangan hari itu di delay. Kapten
Liu meminta ijin untuk menerobos badai besar agar dapat mencapai bandara
terdekat. Setelah memasuki badai tersebut radar Sichuan 8633 menghilang. Pihak
bandara harap harap cemas. Semua menunggu dengan cemas. Ajaib, Kapten Liu dapat
membawa seluruh penumpangnya dan kru pesawat dari badai tersebut.
Dengan bantuan semua Departemen, dan perjuangan Sang
Kapten, pesawat berhasil mendarat secara selamat. Administrasi Penerbangan
Sipil dan Pemprov China dan Sichuan memberikan penghargaan kepada para kru pesawat
Sichuan Airlines 8633 dengan gelar kehormatan “Kru P enerbangan Sipil Cina”.
Kru kru hebat tersebut adalah Kapen Liu Changjian, Co Pilot Xu Yinchen, dan
satu Pilot lagi namanya Liang Dong. Kemudian Bi Nan sebagai kepala Pramugari
dengan 4 pramugari lainnya bernama, Huang Jia, Zhou Yawen, dan Zhang Qiuyue,
dan satu pramugara yang bagian duduk saja.
Karena Kapten menyalahi perintah dengan nekat
menerobos badai, badan pengawas memberinya sanksi. Namun penumpang yang masih
ada di bawah pesawat tidak menyetujuinya karena menganggap Kapten sudah
menyelamatkan banyak orang. Atas pertimbangan rasa Terimakasih penumpanglah
Kapten tidak diberikan sanksi.
Komentar
Posting Komentar