Gabut 83
Catatan Harian si Dina. Kamis, 14 Januari 2021. Tadi
ada yang meninggal. Penjual pentol keliling. Kata tetanggaku, beliau meninggal
gara gara tersengat ubur ubur. Katanya tersengat di Ketapang - tempat sumber
air untuk warga minum dan mandi berada di pinggir sawah, airnya mengalir dari sela
akar akar pohon pohon besar. Dalam otakku, ini orang ngasih informasi ngasal. Bagaimana
caranya ubur ubur bisa hidup di perairan air tawar?. Tanggaku sibuk,
perempuannya mau ngelayat dan laki lakinya mau membantu memakamkannya. Aku linglung.
Lingkungan rumah sepi, tidak ada yang bisa ditanyakan. Aku cuman diam sambil
berpikir kejadian sebenarnya bagaimana sambil momong bocil bocil. Saking frustasinya
jiwa penasaranku, aku tanya ke bocil usia 4 tahunan. Katanya yang jualan pentol
mati, matinya dijalan. Hah? Makin bingung aku. Malah si bocil menduga pasti
penjual pentolnya nakal sampe kena alap alap dijalan. Makin melenceng jauh saja
ini informasinya. Kenapa aku tanya bocil ini? Karena dia itu selalu tahu apa
yang sedang di perbincangkan orang dewasa disekitarnya. Mungkin sebelumnya
orang orang dewasa disekitarnya membicarakan misterius penjual pentol ini. Kemungkinan
yang dibicarakan itu tentang penjual pentol yang nakal tidak menghiraukan
peringatan sehingga penunggu alam murka padanya.
Untung saja ada mamaku yang ada di rumah belum
berpergian. Aku tanya tentang berita tadi, katanya si penjual pentol itu pernah
berenang di pantai daerah Solo. Bukan pantai untuk wisata sebenarnya, dan
pantai itu ditutup karena masih masa pandemi covid 19. Jadi Almarhum ini nekat gitu,
kemudian tersengat ubur ubur. Mungkin beliau tidak tahu menahu mengenai
kebeadaan ubur ubur ini. Meski penjaga pantai sudah melarang untuk berenang di
sekitar pantai tersebut. Solo merupakan
kampung halaman beliau. Mungkin karena beliau jarang pulang dan merasa masih di
rumah sendiri, jadi merasa bebas saja berenang. Jarang bertemu keluarga juga,
sekalian familly time. Tidak tahunya liburan tersebut membawa petaka. Tersengat
ubur ubur. Aku kira di laut jawa tidak ada ubur uburnya. Aku juga tidak pernah
mengira ada ubur ubur yang benar benar bisa menyengat. Aku kira itu hanya ada
di Bikini Battom. Itu loh perkampungannya sponge kuning namanya Spongebob. Spongebob
kan sering berburu ubur ubur yang suka menyengat bersama Patrick. Aku kira ubur
ubur di Indonesia itu hanya menyebabkan gatal saja.
Ternyata di Indonesia juga banyak jenis ubur uburnya
loh. Aku kira di walayah tropis gini ubur ubur yang tubuhnya rapuh begitu tidak
akan dapat bertahan hidup di Indonesia. Ubur ubur Bluebottle (Physalia
Utriculus), merupakan ubur ubur yang sering muncul akhir akhir ini. Ubur ubur
ini tersebar di perairan pantai Padang, Parimanan dan Tiku, Kab. Agam, Sumatera
Barat. Ubur ubur ini dapat menyengat, berwarna biru terang menyala. Kedua ada
Ubur ubur Emas (Martigias Papua Etpisoni) , hidup di danau air asin. Berwarna emas
atau putih kecoklatan dengan bentuk seperti kubah. Sering bergerobol saat masih
kecil. Ubur ubur ini ada di beberapa danau air asin Indonesia, yaitu, Danau
Misool Raja Ampat, Papua Barat, Danau Kakaban, Kalimantan Timur dan Kepulauan
Togean. Ubur ubur dia danau danau ini aman karena sudah kehilangan sengatannya
sejak berpindah dari laut begitu lama.
Ubur ubur Bulan (Aurelia Aurita /Sucer Jelly/ Cammon
Jelly), ubur ubur cantik ini memiliki sengatan ringan. Berwarna transparan
dengan ukuran 25-40 cm. Gerakannya terbatas dan mudah hanyut saat berenang. Akan
mati sesaat setelah bereproduksi selama beberapa bulan. Kemudian ada Ubur ubur
terbalik (Cassiopea Andromeda), disebut demikian karena medusa mereka
biasa hidup terbalik di bagian bawah. Hidup
di daerah pantai yang lebih hangat, terkadang juga ada di rawa bakau dangkal. Memiliki
warna beragam, ada putih, biru, hijau dan cooklat, serngatannya ringan. Habitat
di Danau Kakaban, Kalimantan Timur.
Ubur ubur Jelly (Jelly Blubber), ubur ubur unik ini
berasal dari wilayah pesisir Indo-Pasifik. Yang membuat unik adalah warnanya,
warnanya berasal dari pigmen yang diproduksi sendiri, bukan berasal dari alga
simbiotik yang dimakannya seperti ubur ubur lainnya, mandiri ya bund. Sengatannya
dapat menimbulkan ruam merah dan gatal gatal.
Jelatang Laut (Chrysaora), atau umum dengan nama Sea
Nettle. Genus Chrysaor berasal dari mitologi Yunani ‘Chrysaor’ yang berarti ‘Dia
memuiliki persenjataan emas’. Ada kurang lebih 124 spesies genus Chrysaor di
belahan samudra. Ubur ubur ini berbentuk kubah dengan ukuran tubuh sekitar 25
cm dengan tentakel yang panjangnya sekitar 50 cm. Sengatannya mampu membuat kulit
ruam hingga luka bakar, bengkak dengan nyeri.
Ubur ubur Kotak, merupakan salah satu ubur ubur yang beracun. Sengatannya
mampu membuat manusia serangan jantung. Bisa juga membuat manusia syok hingga
tenggelam sebelum berenang mencapai garis pantai. Bekas lukanya juga
menyakitkan hingga berminggu minggu. Ubur ubur ini berbentuk kubus dengan tiga
tentakel yang menonjol. Biasa berada di perairan Samudra Indo-Pasifik dan
pesisir Australia Utara.
Kopula (Copula Sivickisi), merupakan ubur ubur
bentuk lonceng dengan tubuh yang sangat kecil, sekitar 10 cm. Aktif pada malam
hari. Berada di perairan Sumatera. Sebenarnya masih banyak yang lain, bahkan ada
yang belum teridentifikasi. Betapa beragamnya negeri ini.
Komentar
Posting Komentar