MAS FILSUF ANTI RUWET
MAS FILSUF
ANTI RUWET!!
Catatan Harian Si Dina. Kebisaaan scroll Tiktokku akhirnya berfaedah juga. Aku menemukan sebuah akun yang
bisa membawaku ke arah yang lebih positif, apalagi kalau bukan berpikir kritis.
Nama akunnya @Kunkun, baru aku sadari hari ini, semua kontennya berfaedah dan
cenderung berbau filsafat. Apalagi yang menjelaskan laki-laki, jarang sekali di
Tiktok ada yang berani membuat konten
seperti ini, setaralah dengan Farhan Jijima dan Jerome Poline yang suka
menghitung rumus dikonten-kontennya. Aku
ini sudah sering FYP, namun aku tidak
terlalu menggubris karena aku tidak mau berpikir yang bisa membuat otakku ruwet. Aku kan manusia anti ruwet. Segala konten yang membuat aku
berpikir kritis akan aku skip.
Pertama kali yang membuat aku tertarik dengan akun
ini adalah ketika kontennya yang menjelaskan pertanyaan dari netizen tentang
Tuhan bisa menghancurkan batu terkuat?. Aku ingat pertanyaan ini pernah
diajukan oleh mas Aji Nabi. Saat itu aku dan kawan-kawan kesulitan menjawab.
Kami ingin menjawab, tentu Tuhan bisa. Tapi pasti akan didebatkan lagi, karena
tidak ada bukti konkret bahwa Tuhan itu bisa menghancurkan batu terkuat
tersebut, kecuali mukjizat yang orang logist tidak percayai. Ketika kami jawab
tidak bisa pun pasti akan didebatkan lagi. Tuhan tidak punya kemampuan yang
diagungkan tersebut, tapi mengapa dipercayai?. Pertanyaan ini yang aku
bingungkan, ini tidak logis. Karena aku percaya pada sesuatu yang tidak
terlihat dan dibuktikan.
Kemudian aku menyimak vidio dari akun tersebut, dalam
waktu kurang dari satu menit penjelasan dari vidio tersebut aku bisa langsung
paham. Dari penjelasan dividio tersebut, Tuhan tidak bisa menghancurkan batu
bukan karena Tuhan tidak bisa, tapi karena yang seperti itu memang tidak bisa.
Waktu, fisik, logika itu semua ciptaan Tuhan dan hanya berlaku ke kita sebagai
umatnya, bukan ke Dia sebagai sang pencipta. Tuhan mahakuasa, Tuhan tidak
beroperasi memakai aturan yang kita pakai. Sebagai sang pencipta, Tuhan tidak
mengikuti logika, tapi logika yang mengikuti Tuhan. Nahlo, bingung tidak?.
Kesimpulan yang bisa aku ambil begini, Tuhan tidak bisa menghancurkan batu
karena Dia yang menciptakan batu tersebut, sifat dari ‘menghancurkan’ itu juga
Tuhan yang ciptakan untuk ciptaannya saja, tidak berlaku bagi penciptanya.
Seperti itu.
Ada lagi pertanyaan atau pernyataan yang masih
mengganjal dan menjadi beban pikirku. Aku berpikir maka aku ada. Ketika mas
pemateri memberi pertanyaan ini dan menuntut kami untuk menjelaskan apa arti
dari kalimat tersebut. Dalam benakku saat itu dan aku percayai sampai kemarin,
ketika aku berpikir berarti aku mengoperasikan otakku untuk bekerja, otomatis
artinya aku masih hidup dan masih ada di bumi ini hingga sekarang dalam keadaan
‘waras’. Kemudian Kunkun menjelaskan, karena aku berpikir maka aku bisa tahu
bahwa aku ada. Seperti kita menyakini bahwa kita itu benar-benar ada, dari
dalam otak sudah terdoktrin. Sebenarnya di part ini Kunkun menjelaskan tentang
sebuah pertanyaan keberadaan dunia ini nyata atau hanya mimpi/halusinasi/khayalan.
Akun dengan pengikut 140.1 ribu ini seringkali juga
membahas tentang konspirasi negara. Namun beberapa vidionya ada yang ditakedown Tiktok. Mungkin karena kontennya ramai dan dianggap meresahkan,
banyak orang yang tidak berpikir mendalam berkomentar buruk dan terkesan
menuduh sok tahu dan menyebarkan Atheis. Heran, kok masih ada netizen yang
begitu.
Tidak bisa disangkal juga, bisa saja akun ini sedang
memanipulasi penontonnya agar mengikuti pemikirannya. Jika tidak ditelisik
lebih dalam dan diperbandingkan dengan teori yang lain maka bisa jadi kita
termanipuasi dan terdoktrin dengan pemikiran dia. Mungkin dari gaya dia
menjelaskan mempermudah penonton untuk memahami, dengan contoh-contoh
perbandingan yang serupa sehingga kami tahu titik temunya. Nah, tidak ruwet
juga kan belajar filsafat dari Tiktok?.
Komentar
Posting Komentar