PAMER BONSAI RASBERRY

 

RASBERRY PUNYAKU!!!

Beberapa hari ini aku sedikit kesal, oh enggak, tapi kesel bangettt karena buah Rasberryku ada yang ngambil!. Padahal aku sudah mengincarnya ketika masih berwarna pink. Kenapa aku selalu kecolongan?. Padahal setiap hari aku menengok di pohonnya ketika sudah berwarna keunguan.

 

Jadi pohon Rasberry ini sebenarnya merupakan bonsai yang distek-stek begitu. Aku tidak tahu distek dengan pohon jenis apa. Tapi buah dari stekan ini banyak sekali dan memiliki rasa yang manis meski masih muda, kata kembaranku.  Aku belum pernah merasakannya karena aku ingin makan yang sudah matang. Bonsai Rasberry ini berukuran tidak sampai satu meter. Pendek sekali, khas bonsai yang pendek tapi melebar. Batang pohonnya meliuk-liuk indah mengikuti batang kawat yang sudah di sediakan untuk membentuk estetika bonsai tersebut. Daunnya sedikit dan kecil-kecil. Untung tidak ada ulatnya.

 

Setelah aku selidiki, ternyata yang mengambil jatah rasberry matangku itu mas Dani dan mas Rohim. Karena mereka setiap hari ada di rumahku dan suka membuat bonsai juga. Apalagi mas Dani ini yang paling sering mengambili rasberry. Aku tahu saat om bilang “jare Dani iki buah e luegi, mangkane bendino dipangani”. Aaaaa aku ingin merasakan juga keburu buahnya habis.

 

Sebenarnya kejadian seperti ini sudah biasa terjadi, karena rumahku merupakan tempat tongkrongan, jadi semua yang ada di rumah merupakan milik bersama. Dahulu saat masih jamannya jambu depan rumahku yang menjadi favorit orang banyak, teman sekolahku rebutan dengan anak tongkrongan. Beneran aku kesel banget dulu karena aku yang bungkusin biar buahnya berkualitas dan sudah aku namain juga, tapi masih diambilin. Berhubung aku dulu masih pendek, sampai sekarang juga masih pendek sih, jadinya aku bungkusin buah jambu kecil yang ada di bawah, yang masih bisa aku gapai. Sedangkan anak tongkrongan sukanya bungkusin jambu yang diatas-atas, kadang diatas genteng juga. Tapi punyaku mulu yang diambil, mungkin saat mereka gabut malam-malam asal nyomot saja yang didepan mata.

 

Kalau sekarang jambunya sudah tidak berbuah banyak dan tidak sebagus dulu buahnya. Sekarang buahnya kisut dan kecil-kecil. Yang jadi rebutan gantian, sekarang jambu merah yang direbutin. Malah sekarang jambu ini lebih enak dari jambu sebelumnya. Guava ini lebih besar dan lebih berair. Pantes jadi rebutan, tapi lagi-lagi aku kalah cepat mengambilnya. Karena kesal, aku sudah tidak mengambilnya lagi.

 

Kemudian aku ngeklaim buah markisa saja. Nah pohon markisa ini tumbuh lebat di pohon jambu yang sebelumnya itu. Mungkin penyebab buahnya jadi jelek karena sudah ketempelan parasit pohon markisa ini ya. Setiap hari aku hitungi buah markisa yang akan matang. Kekanakan sekali kan aku ini. Aku kira anak tongkrongan ini tidak suka buah yang asam ini, ya sudah aku tenang saja. Ternyata sama saja. Anak alas banget ini mas-mas, semua buah diembat!.

 

Kemudian hadirlah pohon Rasberry ini. Pohon ini mejadi bintang karena taman. Setiap orang yang kerumahku pasti langsung menoleh ke kanan, dimana letak taman berada, ketika sudah berada di gerbang. Perhatian langsung tertuju pada pohon Rasberry ini. Bonsai yang satu ini sudah menjadi kesayanganku. Karena ini bonsai dibuat untuk aku dan kembaranku. Omku prihatin ketika aku dan kembaran suka sekali mencuri buah Rasberry ini dibelakang rumah tetanggaku yang banyak ulatnya. Kami juga sering mengambil buah Rasberry jika ketemu pohon ini dijalan. Jadi dibuatkan pohon sendiri di rumah agar tidak mencuri lagi kayak orang tidak pernah makan. Karena bonsai ini dibuat untukku, jadi akan kujaga buahnya agar tidak diambilin lagi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU JEJAK LANGKAH

RESENSI BUKU GADIS PANTAI

RESENSI BUKU ANIMAL FARM