TAJIR NIH

 

KABOTEN DUNYO!!

Catatan Harian Si Dina. Baru bangun tidur sudah disuguhi ocehan heboh dari depan rumah. Aku kira ada tumpengan atau syukuran lainnya. Eh ternyata anak tongkrongan lagi ngomongin soal warga Tuban yang mendapat uang tebusan dari Pertamina hingga milyaran rupiah. Wah jiwa-jiwa iri dengki yang ada dalam diriku berkobar nih. Kok bisa mereka mendapatkan uang tebusan sebanyak itu?.

 

Ini terjadi pada warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban. Warga berbondong-bondong membeli ratusan mobil setelah mendapat uang tebusan tersebut. Setidaknya 225 warga mendapatkan uang tebusan tersebut dengan rata-rata 8 miliyar. Setiap rumah didesa tersebut membeli kuranglebih 2 sampai 3 mobil sekaligus. Mengetahui berita ini, anak tongkrongan mulai julid. Kata mereka mending duitnya buat beli lahan baru saja didaerah lain, karena bisa saja nanti terjadi pencemaran didaerah tersebut. Karena kalau Pertamina berani menebus sefantastis itu, kemungkinan terbesar dikemudian hari pihak Pertamina akan mendapatkan untung yang lebih besar dari uang tebusan kepada warga tersebut.

 

Hmmm bisa jadi juga seperti itu, aku jadi ikut berpikir meski baru bangun tidur dan nyawaku masih belum terkumpul. Ditakutkan di masa mendatang, kilang migas tersebut membawa dampak buruk bagi warga. Seperti polusi udara yang menyebabkan pemanasan global, sumber air yang terkontaminasi, hingga ditakutkan terjadi kebocoran seperti di Lumpur Lapindo, Porong. Mungkin warga secara tidak sadar diusir halus dari daerahnya sendiri. Seiring berjalannya waktu kesulitan dan keterbatasan yang ada di daerah tersebut membuat warga berpikir untuk pindah. Tentu saja, karena kondisi seperti ini mematikan perekonomian. Sudah punya uang banyak kenapa harus bekerja lagi? Kenapa masih berjualan? Kenapa harus bekerja kepada orang lain kalau sudah punya uang sendiri. Mungkin itu yang ada difikiran setiap orang yang mendadak mendapat banyak uang.

 

Dari yang aku baca dan dengar dari anak tongkrongan, warga menghabiskan uangnya untuk memborong mobil dan mendaftar haji. Tapi lucunya banyak warga yang tidak bisa mengendarai mobil, nah loh mobilnya buat pajangan saja pak buk?. Tidakkah mereka berpikir kedepannya bagaimana ketika membayar pajak mobil tersebut sedang uang milyaran tersebut semakin menipis?. Difikiranku bukankah lebih baik uangnya untuk investasi saja, menanam saham di Indomaret misal. Atau diperusahaan-perusahaan Start-Up yang sedang berkembang saat ini. Sedikit pula warga yang menggunakan uang tersebut untuk membuka usaha. Hal ini yang membuat kades setempat merasa khawatir, warga yang terlalu berada di awang-awang ini bisa saja terjatuh secara keras di masa mendatang.

 

Kalau aku yang jadi warganya sudah pasti aku membeli lahan perkebunan, pertanian, perternakan di wilayah lain karena aku suka produksi bahan baku, kemudian beli rumah, apartemen dan membuat kost-kosan di daerah Industrial seperti  di Ngoro dan daerah kampus seperti di Telang, atau daerah ramai pendatang lainnya. Aku mau membuat paspor dan visa agar bisa jalan-jalan keliling dunia. Aku mau membeli emas dan berlian.  Aku juga akan mendaftar asuransi, mendaftar haji kemudian 20 % uang tersebut aku donasikan biar hartaku berkah. Sisanya aku simpan di bank. Karena aku tidak ada bakat berbisnis jadinya aku tidak mau membuka usaha penjualan seperti berjualan baju atau makanan gitu, daripada aku menghabiskan waktu dan uang untuk membuka usaha yang bukan bidangku. Ya meski bisa saja aku membayar karyawan yang mengerti bisnis, tapi tentu tidak semudah itu. Aku hanya duduk-duduk santai sambil mengecek beberapa email dari orang-orang yang aku percayakan mengawasi lahan-lahanku. Kemudian aku hanya mengitung-hitung saja keuntungan dari semua investasiku, agar tidak terkorupsi. Ahh nikmat sekali kehaluan ini.

 

Karena sebagian orang Tuban itu suka nikah muda, kemungkinan mereka tidak berpikir untuk lanjut kuliah didalam maupun luar negeri kan. Kita lihat selanjutnya apa yang akan dilakukan warga. Kejadian ini juga bisa menjadi rejeki bagi kriminal. Kira-kira kalau semua uang warga sedesa tersebut dikumpulkan bisa buat melunasi hutang negara gak ya?.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESENSI BUKU JEJAK LANGKAH

RESENSI BUKU GADIS PANTAI

RESENSI BUKU ANIMAL FARM